BAB I
PENDAHULUAN
Tepatnya pada Jum’at 2 Mei 2008 lalu, kita bersama-sama mencoba merenungkan kembali akan nasib dunia pendidikan nasional di tanah air tercinta Indonesia yang masih terhitung amat suram. Dengan menjadikan momentum tersebut sebagai hari pendidikan nasional sebagai pendongkrak. Perbincangan seputar pendidikan memang tidak akan pernah sampai pada titik finish. Perkembangan yang ada di dunia pun saat ini jelas tidak dapat dilepaskan begitu saja dengan adanya sebuah pendidikan itu sendiri.
Tak heran ketika ada kalimat yang menyebutkan bahwa dengan pendidikan yang maju niscaya akan maju pula bangsa itu. Sebaliknya ketika pendidikan di suatu bangsa tidak berkembang maka dapat dipastikan bangsanya terbelakang. Pendidikan sebagai akar dan hakikat kehidupan manusia dan bertujuan memfasilitasi pencapaian tujuan kehidupan manusia yang sesungguhnya. Untuk itulah sekarang kita dituntut untuk dapat mengembangkan sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zaman global, dengan pendidikan yang berperspektif globalisasi.
Selama manusia masih ada, perdebatan tentang pendidikan akan tetap eksis yang selalu berkembang. Permasalahan-permasahan kependidikan mulai dari tingkat filosofis hingga keilmuan akan menjadi nafas manusia. Karena itu, tanpa disadari ada sebuah tanggung jawab untuk mengetengahkan apa dan bagaimana pendidikan sejati itu seharusnya di konstruksi. Namun selama ini, ada indikasi masyarakat Indonesia sudah melupakan akan hakikat pendidikan yang sejati itu. Digantikannya dengan produk-produk egoisme diri dan kebinatangan yang semakin serakah, tidak adil da mengutamakan hal-hal yang sangat rendah dan hampa nilai-nilai filosofis.
Pendidikan kita seolah-olah belum siap dan belum mampu menghadapi masa depan yang semakin dikuasi oleh kecendrungan globalisasi, perkembangan iptek, arus komunikasi dan informasi yang semakin cepat, dan peningkatan pelayanan yang semakin professional.
Coba kita lihat kenegara yang maju, yang pendidikannya sangat maju. Hal ini dapat kita lihat dari sarana yang dipergunakan. Kapur bukan lagi bagian dari pendidikan mereka, mereka telah menggunakan, projector, media e-book (buku yang tersusun dalam satu program yang dibuka melalui computer, pengirim tugas melalui e-mail, belajar secara teleconference (hanya tatap muka melalui sarana internet) yang bisa jadi gurunya di Hongkong dan muridnya di Kanada.
Jadi kapan pendidikan kita seperti ini, atau mungkin lebih hebat dan maju dari mereka…..???
BAB II
PERKIRAAN TERHADAP MASA DEPAN
Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Demikian pula di Indonesia, pendidikan nasional berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia.
Dalam pembahasan ini, kebudayaan dimaksudkan dalam arti luas yakni: ”Keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakan dalam belajar, beserta keseluruhan darihasil budi dan karyanya itu”. Kebudayaan itu dapat:
1. Berwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dsb.
2. Berwujud kelakuan yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Berwujud fisik yakni benda-benda hasil karya manusia.
Berbagai wujud kebudayaan itu selalu mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan perubahan dan kemajuan manusia dan masyarakat pendukung kebudayaan itu. Pengertian kebudayaan yang begitu luas tersebut seringkali di pecah lagi dalam unsur-unsurnya, dan sering di pandang sebagai unsur-unsur universal dari kebudayaan, yakni:
1. Sistem religi dan upacara keagamaan.
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan.
3. Sistem pengetahuan.
4. Bahasa.
5. Kesenian.
6. Sistem mata pencaharian.
7. Sistem teknologi dan peralatan
Perkembangan masyarakat beserta kebudayaan sekarang ini makin mengalami percepatan serta meiputi seluruh aspek kehidupan dan penghidupan manusia. Perubahan yang cepat tersebut mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat dimasa depan, diantarnya:
1. Kecenderungan globalisasi yang makin kuat.
2. Perkembangan iptek yang makin cepat.
3. Perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat.
4. Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan informasi yang semakin padat dan cepat.
Kajian masyarakat masa depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranannya di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan.
A. Kecenderungan Globalisasi
Era globalisasi terjadi karena arus lalu lintas perjalanan bangsa-bangsa dari suatu negeri kenegeri lain sangat maju karena adanya system transportasi yang terbuka kesegala negeri dan adanya sikap penerimaan yang baik dari masyarakat yang dituju.
Gelombang globalisasi sedang menerpa seluruh aspek kehidupan dang penghidupan manusia,, menyusup ke dalam unsur kebudayaan yang berbeda-beda. Menurut Emil Salim terdapat 4 bidang kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan menonjol daya dobraknya, yakni bidang-bidang iptek, ekonomi, lingkungan hidup dan pendidikan.
Di samping keempat bidang tersebut, kecenderungan bidang globalisasi nampak juga dalam bidang politik, hukum dan hak-hak asasi manusia, faham demokrasi, dsb.
Saat ini bangsa Indonesia sibuk melakukan reformasi di bidang politik, ekonomi dan hukum, meskipun tak kunjung sampai pada substansinya. Dalam proses reformasi yang sedang berlangsung ini, ada gejala ke arah dilupakannya peran pendidikan. Hal ini sungguh amat berbahaya, yang ongkosnya di masa mendatang harus dipikul oleh seluruh komponen bangsa berupa keterbelakangan dan "kebodohan" kolektif. Tulisan ini hanya ingin sekadar mengingatkan akan munculnya bahaya tersebut, terutama dalam wacana kehidupan global abad ke-21.
Membangun sektor pendidikan tidak akan pernah selesai dan tuntas, sepanjang peradaban manusia itu masih ada. Karena jika suatu bangsa selesai menangani satu masalah pendidikan, akan tumbuh lagi masalah lain yang baru dalam peradaban itu. Hal ini terjadi karena tuntutan jaman selalu berubah, sebagaimana juga pernah digambarkan oleh John F Kennedy dalam sebuah metafora. Change is a way of life. Those who look only to the past or present will miss the future.
Proses pendidikan tidak hanya sekadar mempersiapkan anak didik untuk mampu hidup dalam masyarakat kini, tetapi mereka juga harus disiapkan untuk hidup di masyarakat yang akan datang yang semakin lama semakin sulit diprediksi karakteristiknya. Rowan Gibson menggambarkan betapa sulitnya memprediksi masa depan dalam sebuah ungkapan berikut: The lesson of the last three decades is that nobody can drive to the future on cruise control.
Kesulitan memprediksi karakteristik masyarakat yang akan datang disebabkan oleh kenyataan bahwa di era global ini perkembangan masyarakat tidak linier lagi. Perkembangan masyarakat penuh dengan diskontinuitas. Gambaran seperti ini secara lebih lugas lagi juga dijelaskan oleh Rowan Gibson dalam rangkaian kalimatnya sebagai berikut: The fact is that the future will not be a continuation of the past. It will be a series of discontinuities. But in order to grab hold of the future we have to let go of the past. We have to challenge and, in many cases, unlearn the old model, the old paradigms, the old rules, the old strategies, the old assumptions, the old success recipes.
Oleh karena itu, keberhasilan kita masa lalu belum tentu memiliki validitas untuk menangani dan menyelesaikan persoalan pendidikan masa kini dan masa yang akan datang. Dalam bidang pendidikan politik bagi masyarakat pun kita juga tidak perlu mengandalkan keberhasilan masa lalu. Bahkan untuk kondisi seperti saat ini kita perlu merenungkan secara dalam, dan merefleksikan ungkapan Rowan Gibson yang disebutkan terakhir itu agar kita mampu melupakan luka lama, menghilangkan dendam-dendam lama, dan belajar meninggalkan paradigma lama, model lama, agar akhirnya kita mampu membangun masa depan secara bersama demi kemaslahatan masyarakat, bangsa, dan negara.
B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan Iptek yang makin cepat dalam era globalisasi merupakan salah satu ciri utama dalam masyarakat masa depan. Gobalisasi perkembangan iptek tersebut dapat berdampak positif maupun negatif, tergantung pada kesiapan bangsa beserta kondisi sosial budayanya untuk menerima limpahan informasi teknologi itu. Segi positifnya antara lain memudahkan untuk mengikuti perkembangan iptek yang terjadi di dunia, menguasai dan menerapkannya untuk memenuhi perkembangan pembangunan. Sedangkan, segi negatif akan timbul apabila kondisi sosial budaya belum siap menerima limpahan itu.
B.1. Pendidikan dan Iptek Masa Depan
Dalam kehidupan global batas-batas negara secara fisik-geografik menjadi tidak penting lagi. Justru faktor yang paling penting bagi eksistensi suatu bangsa adalah dikuasainya teknologi informasi tanpa mengesamping ilmu pengetahuan tentunya.. Dengan adanya berbagai penemuan dalam bidang teknologi informasi, kekuasaan suatu negara dalam arti teritorial menjadi semakin kabur. Di sisi lain dengan teknologi informasi, kita juga dapat membelajarkan diri dalam suatu proses pendidikan yang bersifat maya (virtual). Hal ini membawa implikasi bahwa pendidikan nasional kita harus mampu mempersiapkan bangsa ini menjadi komunitas yang terberdayakan dalam menghadapi kehidupan masa depan yang semakin lama semakin menggantungkan diri pada teknologi informasi. Kondisi ini pada akhirnya juga berakibat pada sistem kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengutamakan pada pola kehidupan atas dasar prinsip interdependensi.
B.2. Interpendensi
Agar bangsa ini memiliki peran yang signifikan dalam konteks interdependensi kehidupan, baik yang terjadi dalam skala lokal, nasional, regional, maupun global, sistem pendidikan harus mampu memberdayakan masyarakat secara luas. Salah satu ciri masyarakat yang terberdayakan oleh sistem pendidikan ialah dimilikinya unggulan komparatif dan unggulan kompetitif dalam konteks global.
Konsekuensinya, pendidikan harus dikonseptualisasikan sebagai suatu usaha dan proses pemberdayaan, yang benar-benar dan harus disadari secara kolektif, yang perlu dilakukan oleh individu, keluarga, masyarakat, dan juga pemerintah dalam rangka melakukan investasi masa depan bangsa, bukan sekadar upaya tambal sulam program yang tidak akan mampu memberdayakan masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan sebagai investasi masa depan bangsa akan menjadi realitas dalam kebijakan dan praksis jika masyarakat, keluarga, dan pemerintah secara bersama memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pencarian solusi bagi semua persoalan dan tantangan pendidikan yang kita hadapi saat ini dan masa-masa yang akan datang.
Interdependensi kehidupan menuntut adanya saling percaya (mutual trust) di antara sesama manusia. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus mampu menanamkan nilai-nilai (values) kepada seluruh lapisan masyarakat agar memiliki sikap hidup yang toleran, saling mempercayai satu sama lain, sehingga pada akhirnya masyarakat kita memiliki kemampuan untuk hidup dalam berbagai bentuk pluralitas kehidupan.
C. Perkembangan Arus Komunikasi yang semakin Padat dan Cepat
Salah satu perkembangan iptek yang luar biasa adalah yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi , utamanya satelit komunikasi, computer, handphone, dsb. Seperti diketahui, proses komunkasi meliputi beberapa unsur dasar, yakni:
1. Sumber pesan seperti harapan, gagasan, perasaan atau perilaku yang diinginkan oleh pengirim pesan.
2. Penyandian (encoding), yakni pengubahan/penerjemahan isi pesan ke dalam bentuk yang serasi dengan alat pengirim pesan.
3. Transmisi (pengiriman) pesan.
4. Saluran.
5. Pembukasandian (decoding), yakni penerjemahan kembali apa yang diterima ke dalam isi pesan oleh penerima.
6. Reaksi internal penerima sesuai pemahaman pesan yang diterimanya.
7. Gangguan/hambatan (noise) yang dapat terjadi pada semua unsur dasar lainnya.
Perkembangan komunikasi dengan arus informasi yang makin padat dan akan dipercepat dimasa depan, mencakup keseluruhan unsur-unsur dalam proses komunikasi tersebut. Sumber pesan mencakup aspek kehidupan manusia yakni keseluruhan unsur-unsur kebudayaan, mulai dari sistem dan upacara keagamaan sampai dengan sistem teknologi dan peralatan
Perkembangan dalam dunia teknologi komunikasi sangat cepat dari waktu ke waktu. Berbagai perubahan yang terjadi saat ini, telah membuktikan fenomena tersebut. 10 tahun yang lalu, siapa dapat menyangka kalau handphone dapat berukuran sekecil sekarang dan memuat begitu banyak data ? Bahkan kini handphone multi fungsi selain sebagai alat komunikasi juga sebagai kamera. Siapa pula dapat menyangka bahwa peristiwa yang terjadi di belahan bumi yang lain dapat disaksikan di waktu yang sama di belahan bumi lainnya? Tidak hanya itu, dulu untuk mencari data orang harus pergi mencarinya ke perpustakaan, mencari-cari pada katalog lalu di rak buku, benar-benar menyita waktu, kini cukup lewat google seluruh informasi dan referensi yang kita butuhkan dapat diperoleh dalam hitungan detik.
Di era milenium ini hadir pula U-tube, google, satelit, televisi cabel, dan internet sebagai penemuan baru yang mendukung teknologi komunikasi di seluruh dunia. Kini makna lokasi dan jarak sudah hilang. Dunia diibaratkan global village. Hal ini juga memunculkan mobilitas yang tinggi dalam arus informasi. Akibatnya privacy seseorang semakin tidak ada artinya.
Berbagai bentuk perkembangan ini jelas-jelas hadir untuk semakin mempermudah hidup manusia. Bahkan cenderung membuat manusia semakin nyaman. Banyak yang menjadi keuntungan dari perkembangan teknologi komunikasi ini, diantaranya semakin terciptanya demokrasi. Mayoritas masyarakat kini dapat menikmati hasil teknologi. Ini jauh berbeda dengan 10 tahun yang lalu. Bahkan tak jarang kini kita melihat di seluruh pelosok bahkan sampai ke tingkat pekerjaan yang rendah sekalipun sudah dapat mengakses teknologi. Contoh sederhananya adalah handphone. Ini mungkin menjadi kasus sederhana yang dapat menggambarkan bahwa teknologi semakin terakses l
Belum lagi dari segi pemanfaatan informasi lewat internet. Setiap orang bebas untuk mendaptakan informasi dan pengetahuan yang seluas-luasnya. Bebas untuk menyampaikan pendapat atau pengetahuan yang dipahaminya, tanpa harus melewati aturan birokrasi ataupun waiting list yang panjang di industri media tradisional.
Kondisi ini menstimulus lahirnya media baru yang lebih demokratis. Media ini sedikit demi sedikit berhasil menggantikan media tradisional yang menguasai masyarakat sebelumnya. Bagaimana tidak, media online telah memampukan masyarakt untuk mendapatkan dan ikut serta mendownload informasi terkini yang dibutuhkannya setiap waktunya. Jelas saja media tradisional mulai tertinggal. Hidup setiap orang, terutama di perkotaan, semakin praktis, karenanya membutuhkan media yang praktis dan modern pula. Disinilah media baru seperti media online hadir dan mampu menjawab tantagan ini. Bahkan kini, media-media tradisional seperti surat kabar sudah mulai beradaptasi dengan mengupload beritanya ke tampilan media online juga.
Berikut beberapa bentuk tampilan media baru yang kini hadir dan akan terus berkembang dan menjadi pesaing tangguh bagi media tradisional, diantaranya :
C.1. Media Buku
Kini lewat e-book, ratusan judul buku dapat dimuat. Ini sangat memudahkan dan hemat. Kecenderungan masyarakt saat ini serta keterbatasan alam, membuat masyarakat terdorong untuk mengurangi kebutuhan akan kertas. Buku online ini menjadi salah satu jawaban yang pas untuk hal tersebut. Tidak hanya buku saja, kini banyak fitur-fitur pelengkap yang semakin memperkaya users saat menggunakan media online ini. Contoh fitur pelengkap itu adalah kamus interaktif, bookmarking, instan search, note-taking, cros referencing dan font adjustment.
C.2. Majalah (online)
Majalah atau media online, seperti yang telah dijelaskan memiliki jangkauan cepat dan luas dengan interaksi yang sangat tinggi antara khalayak dan media. Kelebihan majalah online ini semakin diperkaya dengan sifatnya yang bebas waktu, mutahir karena dapat di update serta biaya distibusi yang sangat minim, bahkan pengaksesannya terkadang tanpa biaya. Ini dipengaruhi meningkatnya supply iklan di media online, karena integrasi iklan akan lebih tepat sasaran bila menggunakan media online. Kini pengiklan di media tradisional menurun dan beralih ke medai online. Hal ini disebabkan adanya kejelasan target beriklan di media online, contohnya saja lewat sistem pay-per-click.
Namun segala keuntungan dan kelebihan ini membawa tantangan yang baru dalam dunia etika dan hukum. Hadirnya berbagai fasilitas mendorong terjadinya demokrasi tanpa kontrol. Arus informasi yang melimpah pun tak selamanya dapat dipercaya, bahkan dapat disalahgunakan untuk menipu karena belum lengkapnya undang-undang yang menurusi urusan media baru ini.
Namun terlepas dari itu semua, mau tidak mau, perkembangan dalam teknologi komunikasi akan membawa masyarakat pada dunia media baru ini. Sekarang saja kebutuhan untuk itu sudah memperlihatkan akan bertambahnya kebutuhan yang lebih lagi terhadap teknologi komunikasi. Hal ini disebabkan kerena pada umumnya ada kecenderungan semakin jarangnya generasi muda membaca surat kabar (media tradisional) dan lebih tertarik pada kebiasaan menonton, atau layanan teknologi komunikasi lainnya yang lebih praktis. Sekarang tinggal menunggu waktu saja, bahwa dunia kita akan didomiansi oleh media baru yang semakin canggih dalam pemanfaatan teknologi komunikasinya.
D. Peningkatan Layanan Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang makin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan an pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi. Oleh karena itu, manusia masa depan tersebut makin menuntut suatu kualitas hidup yang lebih baik, termasuk berbagai layanan yang dibutuhkannya. Layanan yang diberikan oleh pemangku profesi tertentu, atau layanan profesional, semakin penting untuk kebutuhan masyarakat tersebut.
BAB III
ANTISIPASI TERHADAP MASA DEPAN
A. Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi Masa Depan
Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yangsanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendidikan yang sistematik.
Keberhasilan antisipasi tehadap masa depan pada akhirnya ditentukan oleh kualitas manusia yang dihasilkan oleh pendidikan. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhsilan bangsa dan negara Indonesia dalam masa yang akan datang.
B. Tuntutan bagi Manusia Masa Depan (Manusia Modern)
Dalam pembicaraan tentang perkiraan masyarakat masa depan, secara tersirat telah pula dibicarakan tentang tantangan-tantangan yang akan dihadapi manusia masa depan, seperti ; Kemampuan menyesuaikan diri dan memanfaatkan peluang globalisasi dalam berbagai bidang, wawasan dan pengetahuan yang memadai tentang iptek. Misalnya melek teknologi tanpa harus menjadi pakar iptek, kemampuan menyaring dan memanfaatkan arus informasi yang semakin padat dan cepat, dan kemampuan bekerja efisien sebagai cikal bakal kemampuan profesional. Keempat tantangan tersebut merupakan gejala konstelasi dunia masa kini dan masa depan. Oleh karena itu, manusia Indonesia perlu berupaya untuk menyesuaikan diri sehingga menjadi manusia modern.
Kemampuan dasar sebagai manusia Pancasila yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar akan siap untuk:
1. Memasuki lapangan kerja sebagai manusia pembangunan setelah melalui orientasi/ pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan
2. Melanjutkan ke pendidikan menengah.
Tuntutan manusia Indonesia di masa depan, setelah kemampuan dasar tersebut, terutama diarahkan kepadapembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di masa depan tersebut. Beberapa diantarnya seperti:
1. Ketanggapan terhadap berbagai masalah sosial, politik, kultural dan lingkungan.
2. Kreativitas di dalam menemukan alternatif pemecahannya.
3. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
C. Upaya Mengantisipasi Masa Depan
Dalam penjelasan UU RI No. 2 Tahun 1989 di kemukakan sebagai berikut, “Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasionl sebagai pengamalan Pancasila di bidang pendidikan, maka pendidikan nasional mengusahakan : Pertama, pembentukan Manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri, dan kedua, pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang terwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh. Oleh karena itu, kajian tentang upaya mengantisipasi masa depan melalui pendidikan akan diarahkan pada:
1. Aspek yang paling berperan dalam individu untuk memberi arah antisipasi tersebut yakni nilai dan sikap.
2. Pengembangan budaya dan sarana kehidupan.
3. Tentang pendidikan itu sendiri, utamanya pembangunan sarana pendidikan.
KESIMPULAN
Dengan mempertimbangkan kecendrungan globalisasi dapat diperkirakan bahwa masa depan itu masa dimana setiap bangsa mempunyai kesempatan untuk saling berbaur, saling bertukar budaya, bahasa dan cara hidup, dan untu mengatisipasi hal ini setiap bangsa harus bersikap terbuka, saling mengahargai, toleransi, namun harus tetap menjunjung harga diri dan martabat Bagsa dan Negara.
Kajian masyarakat masa depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranannya di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan.
Era globalisasi terjadi karena arus lalu lintas perjalanan bangsa-bangsa dari suatu negeri kenegeri lain sangat maju karena adanya system transportasi yang terbuka kesegala negeri dan adanya sikap penerimaan yang baik dari masyarakat yang dituju.
Membangun sektor pendidikan tidak akan pernah selesai dan tuntas, sepanjang peradaban manusia itu masih ada. Karena jika suatu bangsa selesai menangani satu masalah pendidikan, akan tumbuh lagi masalah lain yang baru dalam peradaban itu. Hal ini terjadi karena tuntutan jaman selalu berubah.
Gobalisasi perkembangan iptek tersebut dapat berdampak positif maupun negatif, tergantung pada kesiapan bangsa beserta kondisi sosial budayanya untuk menerima limpahan informasi teknologi itu. Segi positifnya antara lain memudahkan untuk mengikuti perkembangan iptek yang terjadi di dunia, menguasai dan menerapkannya untuk memenuhi perkembangan pembangunan. Sedangkan, segi negatif akan timbul apabila kondisi sosial budaya belum siap menerima limpahan itu.
Perkembangan komunikasi dengan arus informasi yang makin padat dan akan dipercepat dimasa depan, mencakup keseluruhan unsur-unsur dalam proses komunikasi tersebut. Sumber pesan mencakup aspek kehidupan manusia yakni keseluruhan unsur-unsur kebudayaan, mulai dari sistem dan upacara keagamaan sampai dengan sistem teknologi dan peralatan
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam bidang kehidupan manusia.
Keberhasilan antisipasi tehadap masa depan pada akhirnya ditentukan oleh kualitas manusia yang dihasilkan oleh pendidikan.
Dalam penjelasan UU RI No. 2 Tahun 1989 di kemukakan sebagai berikut, “Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasionl sebagai pengamalan Pancasila di bidang pendidikan, maka pendidikan nasional mengusahakan : Pertama, pembentukan Manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri, dan kedua, pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat, namgsa dan negara Indonesia yang terwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh.
Adapun saran kami untuk mempersiapkan masyarakat masa depan adalah
o Mereformasi sarana pendidikan yang lebih canggih dan maju,
o Memberikan fasilitas yang memadai bagi seluruh komponen bangsa baik itu dalam bidang pendidikan, social, budaya ataupun politik dsb.
o Belajar keras dan bekerja keras bagi seluruh masyarakat Indonesia, sesuai dengan pembukaan UUD 1945.
o Berinovasi untuk menciptakan hal baru dalam segala bidang demi kemajuan bangsa.
o Semuanya kembali kepada pemerintah dan kita selaku masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Muhadir, Neong. 1987. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial. Rakesarain : Yogyakarta.
Nuraina, M.Pd. 2007. Pengantar Pendidikan. STKIP Universitas Labuhanbatu.
Siregar, Samsinar. 2007. Pengantar Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
www.ibnuakhir.wordpress.com diposting pada 11 juni 2008
www.khairuddinhsb.blogspot.com diposting pada 11 juni 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar